Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic. Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram.
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada saat kita bersin.
Banyak yang mengeluhkan kegagalan saat melakukan cara budidaya jamur tiram. Hal ini wajar mengingat proses demi proses dalam pengembangbiakan jamur tiram memang harus dilakukan dengan baik dan detail. Namun, bukan keberhasilan namanya jika tidak pernah gagal. Jika awalnya Anda hanya bertindak sebagai pemula, maka jika terus ditekuni dengan kuat dan tahan banting, maka Anda akan menjadi profesional satu saat. Apalagi, di tengah maraknya petani jamur tiram di Indonesia serta kebutuhan jamur yang kian meningkat, pertanian jamur tiram tetap memiliki pasarnya sendiri. Dan tentu saja, Anda pun memiliki kans yang besar untuk mengembangkan usaha yang sama. Bagaimana caranya? Jangan takut, beranilah dan ikuti langkah mudahnya dalam artikel ini.