Untuk kota Solo, Carmudi membuka bursa mobil bekas dengan lahan dan kapasitas lebih besar daripada Carmudi yang ada di Kota Semarang.
Dengan luas area Carsentro Solo yang mencapai 2.500 meter persegi, kapasitas yang mampu ditampung mencapai 130 mobil mobil bekas dengan rata-rata per dealer bisa menampilkan 4 mobil bekas untuk dijual.
Menurut Halomoan, tantangan bisnis mobil bekas saat ini adalah sulitnya mencari pasokan mobil bekas. Pelemahan pertumbuhan penjualan mobil baru juga berpengaruh ke pasokan mobil bekas. “Pasokan mobil bekas kami kebanyakan dari orang-orang yang mau beli mobil baru. Jika penjualan mobil baru tak begitu bagus, yang mau jual mobil bekas juga tidak banyak,” kata dia.
Saat ini banyak showroom mobil bekas di sekitar kita memberi banyak pilihan. Tidak hanya itu, iklan-iklan dari individu yang menawarkan mobil bekas juga melimpah. Namun, mana yang paling baik bagi kita? Membeli mobil bekas melalui showroom atau melalui perorangan? Mari kita simak beberapa pertimbangan mengenai kedua hal ini agar dapat melakukan pembelian yang efektif mengingat keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing.
Carmudi Sentra Otomotif (Carsentro) turut meramaikan bisnis jual beli mobil bekas di kawasan Solo.
Carsentro menawarkan 130 mobil bekas di mana masing-masing diler yang tergabung dapat menampilkan empat mobil bekas untuk dijual.
CEO Carmudi Indonesia, Subir Lohani mengungkapkan, pembukaan Carsentro Solo terinspirasi dari suksesnya pembukaan bursa mobil bekas yang sama di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Kami merupakan situs jual beli kendaraan nomor satu di Indonesia, www.carmudi.co.id bekerjasama dengan lembaga pembiayaan BCA Finance mencoba melebarkan sayap bisnis kami dengan membuka Carsentro Solo. Untuk kota ini, kami membuka bursa mobil bekas dengan lahan dan kapasitas lebih besar ketimbang di Semarang,” ujarnya, Jumat (4/11/2016).
Terdapat alasan khusus mengapa Carsentro Solo lebih besar daripada Carsentro sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan Carmudi.co.id melihat Kota Solo menyimpan potensi besar untuk berkembangnya bisnis jual beli mobil bekas.
Luas area Carsentro Solo mencapai 2.500 meter persegi dengan kapasitas yang mampu ditampung mencapai 130 mobil mobil bekas, dan rata-rata per dealer bisa menampilkan 4 mobil bekas untuk dijual. CEO Carmudi Indonesia Subir Lohani mengatakan, ada Carsentro Solo lebih besar daripada Carsentro sebelumnya, kota tersebut menyimpan potensi besar untuk berkembangnya bisnis jual beli mobil bekas.
Hal lain yang mendasari itu juga adalah omzet penjualan Carsentro Semarang yang dibuka tiga bulan lalu, sudah mencatatkan rata-rata 80 unit mobil bekas laku terjual per bulan. "Berdasarkan potensi yang dimiliki, tak menutup kemungkinan bahwa Carsentro Solo kali ini akan memberikan angka penjualan yang lebih menjanjikan dari sebelumnya," ujar Subir dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/10).